PEMROGRAMAN C++ Part 6


FUNCTION

Dalam pemrograman, string merupakan kumpulan dari beberapa karakter-karakter. Untuk membedakan string dengan karakter, dalam C++ dibedakan penulisannya. Suatu nilai merupakan string apabila diapit dengan tanda petik ganda “...“, misalnya “SAYA”. Sedangkan karakter (char) diapit dengan tanda petik tunggal, misal ‘s’.

A.    Pengantar Function

Sebuah function berisi sejumlah pernyataan yang dikemas dalam sebuah nama. Nama ini selanjutnya dapat dipanggil beberapa kali di beberapa tempat dalam program.

Tujuannya:
1.  Memudahkan dalam mengembangkan program. Program dibagi menjadi beberapa subprogram kecil, sehingga hal ini menjadi kunci dalam pembuatan program terstruktur.
2.  Menghemat ukuran program, karena beberapa perintah yang sama dan dijalankan beberapa kali dalam program dapat dijadikan satu kali saja dalam suatu function, kemudian function tersebut dapat dipanggil berulang kali.

Contoh Function I:

#include
#include

void garis(); // prototype function
void main() // main function
{
clrscr();
garis(); // panggil function
cout << “NIM NAMA MAHASISWA” << endl;
garis(); // panggil function
cout << “M0197001 AMIR HAMZAH “ << endl;
cout << “M0197002 PAIMAN” << endl;
garis(); // panggil function
}

void garis() // detail function
{
int i;
for(i=0;i<=40;i++)
{
cout << “-”;
}
cout << endl;
}

Contoh di atas menggambarkan bagaimana membuat function untuk membuat garis. Nama functionnya adalah garis. Untuk membuat suatu function, diperlukan suatu prototype dari function tersebut. Prototype function memiliki sintaks sbb:

returned_value_data_type nama_function(argumen);

Seperti halnya dalam Pascal, suatu function dapat mengembalikan (return) suatu nilai (value) yang tergantung tipe datanya. Tipe data value yang dikembalikan inilah yang dimaksud dengan returned_value_data_type.

Sedangkan argumen merupakan parameter-parameter yang akan diolah dalam
function tersebut. Argumen boleh ada boleh tidak, sesuai kebutuhan. Apabila
parameter argumennya lebih dari satu, cara penulisannya sbb:

tipe_data param1, tipe_data param2, ...

Contoh penulisan prototype function:
·         double kuadrat(int x);
·         float luas_segitiga(float alas, float tinggi);
·         int jumlah_bil(int x, int y, int z);

Apabila suatu function tidak mengembalikan nilai, maka
returned_value_data_type nya diisi void.

Setelah prototype function dibuat, selanjutnya membuat function tersebut secara detail. Suatu function disebut juga subprogram, oleh karena itu strukturnya juga sama dengan struktur program utama. Pada contoh function garis() di atas, detail dari function tersebut adalah:

void garis() // detail function
{
int i;
for(i=0;i<=40;i++)
{
cout << “-”;
}
cout << endl;
}

Kalau diperhatikan, strukturnya sama dengan program utama main().

Contoh Function II:

#include
#include
float luas(float alas, float tinggi);
void main()
{
clrscr();
a = 10.5;
t = 11;
cout << “HITUNG LUAS SEGITIGA” << endl;
cout << “Panjang alas: “ << a << endl;
cout << “Tinggi : “ << t << endl;
cout << “Luasnya : “ << luas(a,t) << endl;
}

float luas(float alas, float tinggi)
{

float luas_segitiga;
luas_segitiga = alas * tinggi * 0.5;
return luas_segitiga;
}

Detail function luas di atas dapat ditulis sbb:

float luas(float alas, float tinggi)
{
return (alas * tinggi * 0.5);
}

Perintah return adalah untuk mengembalikan hasil operasi di sebelah kanannya ke perintah pemanggilan function.


B.     Variabel Global dan Lokal

Setiap kali kita deklarasikan suatu variabel, belum tentu variabel tersebut dikenal di setiap function yang kita buat. Contoh:

#include
#include

void cetak();

void main()
{
int a;
a = 10;
cout << “Nilai a = “ << a << endl;
cetak();
}

void cetak()
{
a++;
cout << “Nilai a = “ << a << endl;
}

Ketika program di atas dicompile, akan terdapat error yaitu variabel a dalam function cetak() undefined. Artinya bahwa variabel a tidak dikenal dalam cetak(). Variabel a hanya dikenal dalam program utama/ function main() saja. Maka dalam hal ini variabel a disebut variabel lokal (hanya dikenal dalam function yang di dalamnya didefinisikan a tersebut).

Selanjutnya program di atas diubah sbb:

#include
#include

int a;

void cetak();
void main()
{

a = 10;
cout << “Nilai a = “ << a << endl;
cetak();
}
void cetak()
{
a++;
cout << “Nilai a = “ << a << endl;
}

Apabila program di atas dijalankan maka akan tampil:
Nilai a = 10
Nilai a = 11

Pada program di atas, variabel a disebut variabel global karena variabel tersebut dapat dikenali di setiap function yang ada.

Bagaimana dengan yang ini???

#include
#include

void cetak();
void main()
{
int a;
a = 10;
cout << “Nilai a = “ << a << endl;
cetak();
}

void cetak()
{
int a;
cout << “Nilai a = “ << a << endl;
}

Apabila program di atas dijalankan, hasilnya adalah:
Nilai a = 10
Nilai a = 747

Hasil di atas menunjukkan bahwa meskipun nama variabelnya sama-sama a, tapi kedua variabel a tersebut berbeda. Setiap variabel a tersebut hanya dikenali di functionnya masing-masing (tidak terkait satu dengan yang lain).

Sumber : E-book PEMROGRAMAN C++ by Rosihan Ari Yuana, S.Si, M.Kom
arie@uns.ac.id


Komentar

Postingan populer dari blog ini

VTP Transparent Mode

Mengenal Lebih Jauh Jeroan atau Isi PC

Komponen-komponen Motherboard