Virtual LAN (VLAN) Basic
LAB 1. VLAN Basic
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/VLAN
VLAN ini memberi kemampuan untuk menciptakan broadcast domain yang lebih kecil di dalam sebuah internetwork switch layer 2 OSI, dengan cara memilih port-port yang berbeda pada switch untuk subnetwork yang berbeda pula. Keanggotaan VLAN dapat dikonfigurasi melalui perangkat lunak secara logik, bukan secara fisik relokasi perangkat atau koneksi. Sebagai contoh, sebagian besar jaringan pada perusahaan saat ini menggunakan konsep VLAN. Tanpa VLAN, switch menganggap semua interface pada switch tersebut berada dalam domain broadcast yang sama. VLAN inilah yang menjadi solusi untuk membagi jaringan yang besar, menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil.
Penerapan sebuah teknologi VLAN memungkinkan sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk mendukung tujuan bisnis. Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan VLAN:
Security - Departemen yang memiliki data sensitive terpisah dari jaringan yang ada, akan mengurangi peluang pelanggaran akses ke informasi rahasia dan penting.
Cost reduction - Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.
Higher performance - Dengan membagi jaringan layer 2 menjadi beberapa worksgroup secara logik (broadcast domain) mengurangi trafik yang tidak diperlukan pada jaringan dan meningkatkan performa.
Broadcast storm mitigation - Dengan membagi sebuah jaringan menjadi VLAN mengurangi jumlah peralatan yang berpartisipasi dalam broadcast storm.
Improved IT staff efficiency - Dengan VLAN pengelolaan jaringan lebih mudah, karena user-user dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama.
Simpler project or application management - Memiliki fungsi-fungsi terpisah mempermudah pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan aplikasi khusus.
sumber: LAN Switching and Wireless, CCNA Exploration 4.0, Cisco Systems, 2007.
Pada lab ini saya akan membuat sebuah jaringan VLAN Basic beserta topologynya dengan rincian seperti berikut:
Penerapan sebuah teknologi VLAN memungkinkan sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk mendukung tujuan bisnis. Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan VLAN:
Security - Departemen yang memiliki data sensitive terpisah dari jaringan yang ada, akan mengurangi peluang pelanggaran akses ke informasi rahasia dan penting.
Cost reduction - Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.
Higher performance - Dengan membagi jaringan layer 2 menjadi beberapa worksgroup secara logik (broadcast domain) mengurangi trafik yang tidak diperlukan pada jaringan dan meningkatkan performa.
Broadcast storm mitigation - Dengan membagi sebuah jaringan menjadi VLAN mengurangi jumlah peralatan yang berpartisipasi dalam broadcast storm.
Improved IT staff efficiency - Dengan VLAN pengelolaan jaringan lebih mudah, karena user-user dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama.
Simpler project or application management - Memiliki fungsi-fungsi terpisah mempermudah pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan aplikasi khusus.
sumber: LAN Switching and Wireless, CCNA Exploration 4.0, Cisco Systems, 2007.
Pada lab ini saya akan membuat sebuah jaringan VLAN Basic beserta topologynya dengan rincian seperti berikut:
Konfigurasi Switch
1. Memberikan ID dan Name VLAN
2. Mendaftarkan Port Sesuai dengan ID VLAN yang Diinginkan
3. Verifikasi Hasil Konfigurasi
4. Verifikasi Seluruh Hasil Konfigurasi Switch
SW1#show running-config #untuk melihat konfigurasi yang sudah disetting dalam sebuah switch atau router Cisco.
Building configuration...
Current configuration : 1340 bytes
!
version 12.2
no service timestamps log datetime msec
no service timestamps debug datetime msec
no service password-encryption
!
hostname SW1
!
!
!
!
spanning-tree mode pvst
!
interface FastEthernet0/1
switchport access vlan 10
switchport mode access
!
interface FastEthernet0/2
switchport access vlan 10
switchport mode access
!
interface FastEthernet0/3
!
interface FastEthernet0/4
!
interface FastEthernet0/5
!
interface FastEthernet0/6
switchport access vlan 20
switchport mode access
!
interface FastEthernet0/7
switchport access vlan 20
switchport mode access
!
interface FastEthernet0/8
!
interface FastEthernet0/9
!
interface FastEthernet0/10
!
interface FastEthernet0/11
switchport access vlan 30
switchport mode access
!
interface FastEthernet0/12
switchport access vlan 30
switchport mode access
!
interface FastEthernet0/13
!
interface FastEthernet0/14
!
interface FastEthernet0/15
!
interface FastEthernet0/16
!
interface FastEthernet0/17
!
interface FastEthernet0/18
!
interface FastEthernet0/19
!
interface FastEthernet0/20
!
interface FastEthernet0/21
!
interface FastEthernet0/22
!
interface FastEthernet0/23
!
interface FastEthernet0/24
!
interface GigabitEthernet1/1
!
interface GigabitEthernet1/2
!
interface Vlan1
no ip address
shutdown
!
!
line con 0
!
line vty 0 4
login
line vty 5 15
login
!
!
end
5. Verifikasi Koneksi dari PC1
Gambar di atas adalah hasil verifikasi koneksi dari PC1 (VLAN 10) dengan cara melakukan perintah Ping ke PC2 (VLAN 10) dengan IP Address 192.168.10.2 dan hasilnya terkoneksi dengan muncul pesan Reply from, alasannya karena PC2 tergabung dalam satu jaringan VLAN dengan PC1. Kemudian PC1 mencoba Ping lagi ke PC3 (VLAN 20) dengan IP Address 192.168.10.6 dan ke PC5 (VLAN 10) dengan IP Address 192.168.10.11 dan hasilnya tidak terkoneksi dengan muncul pesan Request timed out, alasannya karena PC3 dan PC5 tidak tergabung atau terpisah jaringan VLAN dengan PC1.
6. Istilah Perintah
Untuk mengecek jumlah vlan-id yang dapat digunakan, ketikan perintah: "vlan ?" di Global Configuration Mode.
contoh:
SW1(config)#vlan ?
<1-1005> ISL VLAN IDs 1-1005 ; artinya ID VLAN yang dapat digunakan yaitu dari range 1-10051-1005>
SW1(config)#vlan 10 ; artinya ID VLAN yang diberikan adalah 10
SW1(config-vlan)#name GREEN ; artinya VLAN tersebut diberi nama GREEN
#interface range {fastethernet interfacenumber - interfacenumber | gigabitethernet interfacenumber - interfacenumber | loopback number | tunnel number | port-channel number | vlan number | macro word} ; digunakan untuk mengkonfigurasi beberapa switchports pada saat yang sama.
contoh: SW1(config)#interface range f0/1-2 ; artinya switchport fastethernet 0/1 dan 0/2 dikonfigurasi bersama pada saat yang sama.
#switchport mode access ; digunakan untuk memberikan akses jaringan dalam mode access.
contoh: SW1(config-if-range)#switchport mode access ; artinya switchport yang telah ditentukan diberikan akses jaringan dalam mode access.
#switchport access vlan-id ; digunakan untuk memberikan akses VLAN pada interface dengan ID yang ditentukan.
contoh: SW1(config-if-range)#switchport access vlan 10 ; artinya switchport yang telah ditentukan diberikan akses VLAN pada interface dengan ID 10.
Komentar
Posting Komentar