Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Lab 25. RIP Redistribution - Connected

Gambar
Tujuan Lab : Mengadvertise semua IP interface Loopback dan Physical ke dalam RIP dalam satu baris perintah Topologi Lab : Metode Lab : Masih menggunakan konfigurasi RIP lab sebelumnya Hapus konfigurasi static route dan redistribute static pada Router R2 Konfigurasikan redistribute connected di Router R1 Verifikasi Lab : Pastikan Router R2 dan R3 memiliki route ke 11.11.11.1,  11.11.11.2,  11.11.11.3 dan  11.11.11.4 Pastikan ping ke Loopback 11.11.11.1-4 dari Router R3 berhasil mendapat reply Hapus terlebih dahulu konfigurasi static route dan redistribute static nya pada Router R2 R2(config)#no ip route 11.11.11.3 255.255.255.255 12.12.12.1 R2(config)#router rip R2(config-router)#no redistribute static Konfigurasi Router R1 R1(config)#router rip R1(config-router)#redistribute connected Cek pada Router R2 dan R3 pastikan beberapa IP Loopback Router R1 sudah muncul dalam tabel routing R2#sh ip route      1.0.0.0/32 is su

Lab 24. RIP Redistribution - Static

Gambar
Tujuan Lab : Mendistribusikan static route ke dalam semua router RIP Topologi Lab : Metode Lab : Konfigurasikan pengalamatan IP untuk topologi di atas Buat beberapa IP Loopback di Router R1, namun jangan diadvertise ke RIP Buat static route di sisi Router R2 terhadap route IP Loopback 11.11.11.3 Router R1 Redistribute static route nya ke dalam RIP di Router R2 Verifikasi Lab : Pastikan Router R3 memiliki route ke 11.11.11.3/32 pastikan ping ke loopback 11.11.11.3 dari Router R3 berhasil mendapat reply Konfigurasi Router R1 Menambah IP Loopback pada Router R1 interface Loopback1  ip address 11.11.11.1 255.255.255.255 ! interface Loopback2  ip address 11.11.11.2 255.255.255.255 ! interface Loopback3  ip address 11.11.11.3 255.255.255.255 ! interface Loopback4  ip address 11.11.11.4 255.255.255.255 ! interface Serial0/0  ip address 12.12.12.1 255.255.255.0  clock rate 2000000 ! router rip  ve

Lab 23. RIP Default Route - Redistribute Static Route

Gambar
Tujuan Lab : Mendistribusikan default route ke semua router RIP menggunakan konfigurasi redistribute default route Topologi Lab : Metode Lab : Gunakan konfigurasi pada lab sebelumnya dan hapus konfigurasi default information originate nya Pada Router R2 buat default route ke arah Router R3 Redistribute default route tersebut ke dalam RIP Pastikan pada Router R1 dan R2 terdapat default route. Bedanya pada Router R2 dalam simbol S (static) dan pada Router R3 dalam simbol R (RIP) Lakukan tes ping ke IP Loopback Router R3 yang tidak akan diadvertise ke dalam RIP Verifikasi Lab : Pastikan R1 memiliki default route dalam RIP Pastikan Ping ke Loopback Router R3 berhasil mendapat reply Hapus konfigurasi default-route sebelumnya pada Router R3 R3(config-router)#no default-information originate Konfigurasikan static default-route di Router R2 ke arah Router R3 dan kemudian redistribute ke dalam RIP R2(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 23.23.23.

Lab 22. RIP Default Route - Default Information Originate

Gambar
Tujuan Lab : Mendistribusikan default route ke semua router RIP menggunakan perintah default information originate Topologi Lab : Metode Lab : Konfigurasikan pengalamatan IP untuk topologi di atas Konfigurasikan RIP untuk topologi di atas Buat beberapa IP Loopback di Router R3 namun jangan di advertise ke RIP Konfigurasikan Default Information Originate di Router R3 Pastikan pada Router R1 dan R2 terdapat default route dalam routing tabelnya Lakukan tes ping ke IP Loopback Router R3 yang tidak di advertise ke dalam RIP Verifikasi Lab : Pastikan semua router terdapat default route dalam tabel routingnya Pastikan ping ke loopback Router R3 berhasil mendapat reply Ada 3 cara untuk mendistribusikan default route ke dalam RIP 1). Default-information originate 2). Redistribute static default route 3). ip default-network Konfigurasi Router R1: interface Loopback0  ip address 1.1.1.1 255.255.255.255 ! interface Serial0/0  i

Lab 21. RIP - Broadcast Update

Gambar
Tujuan Lab : Lab kali ini akan merubah routing update RIPv2 dari Multicast menjadi Broadcast Topologi Lab : Metode Lab : Masih menggunakan konfigurasi dan topologi lab sebelumnya Konfigurasikan ip rip v2-broadcast (255.255.255.255) antara Router R2 dan R3 Verifikasi Lab : Jalankan debug ip packet detail untuk mengetahui metode routing update yang digunakan Cek terlebih dahulu  routing update RIPv2 pada Router R3 R3#debug ip packet detail IP packet debugging is on (detailed) *Mar  1 00:09:30.023: IP: s=23.23.23.2 (FastEthernet0/0), d=224.0.0.9 , len 52, rcvd 2 *Mar  1 00:09:30.027:     UDP src=520, dst=520 *Mar  1 00:09:57.831: IP: s=23.23.23.2 (FastEthernet0/0), d=224.0.0.9 , len 52, rcvd 2 *Mar  1 00:09:57.835:     UDP src=520, dst=520 *Mar  1 00:10:25.051: IP: s=23.23.23.2 (FastEthernet0/0), d=224.0.0.9 , len 52, rcvd 2 *Mar  1 00:10:25.055:     UDP src=520, dst=520 Kita lihat ip destination (tujuan) masih menggunakan i

Lab 20. RIP - Unicast Update

Gambar
Tujuan Lab : RIPv1 routing updatenya secara broadcast (255.255.255.255) RIPv2 routing updatenya secara multicast (224.0.0.9) Lab kali ini akan merubah routing update RIPv2 dari Multicast menjadi Unicast Topologi Lab : Metode Lab : Konfigurasikan pengalamatan IP untuk topologi di atas Konfigurasikan RIP untuk topologi di atas Konfigurasikan Unicast Update (Passive Interface+Neighbor) antara Router R1 dan R2 Verifikasi Lab : Jalankan debug ip packet detail untuk mengetahui metode routing update yang digunakan Konfigurasi Router R1 interface Serial0/0  ip address 12.12.12.1 255.255.255.0  clock rate 2000000 ! router rip  version 2  network 12.0.0.0  no auto-summary ! Konfigurasi Router R2 interface FastEthernet0/0  ip address 23.23.23.2 255.255.255.0  duplex auto  speed auto ! interface Serial0/0  ip address 12.12.12.2 255.255.255.0  clock rate 2000000 ! router rip  version 2  network 12.0.0.

Lab 19. RIP - Filtering - Offset List

Gambar
Offset List digunakan untuk menambahkan nilai metric suatu route baik incoming maupun outgoing. Offset  list hanya berfungsi pada RIP yang digunakan untuk menambahkan existing hop count dan pada EIGRP yang digunakan untuk menambahkan existing nilai delay. Kemudian untuk memberi pengaruh ke semua network gunakan offset list 0. Tujuan Lab : Sama seperti lab sebelumnya untuk melakukan filering route, namun kali ini menggunakan Offset List. Pada RIP maksimum hop count nya adalah 15, yang ke 16 inaccessible. Maka dengan offset list kita dapat menjadikan sutu route untuk menjadi lebih besar dari 15 hop count sehingga route nya tidak muncul dalam tabel routing. Topologi Lab : Metode Lab : Konfigurasikan pengalamatan IP untuk topologi di atas Konfigurasikan RIP untuk topologi di atas IP Loopback Router R3 (3.3.3.3) di filter dengan diberi nilai offset-list 16 Verifikasi Lab : Cek route 3.3.3.3/32 pada tabel routing Router R1 baik sebelum dan setelah filtering

Lab 18. RIP - Filtering - Administrative Distance

Gambar
Administrative Distance d igunakan untuk menilai kepercayaan dari informasi  routing yang diterima pada sebuah router dari router  tetangga (neighbor router).  AD adalah integer dari 0 hingga 255, dimana 0 lebih  dipercaya dan 255 berarti tidak ada trafik yang akan  lewat melalui rute ini. Tujuan Lab : Memfilter route untuk tidak ditampilkan dalam tabel routing dengan menggunakan administrative distance, yaitu dengan memberi nilai AD 255 pada route tersebut. Topologi Lab : Metode Lab : Konfigurasikan pemgalamatan IP untuk topologi di atas Konfigurasikan RIP  untuk topologi di atas Pada  R1, IP Loopback Router R3 (3.3.3.3) difilter dengan di set nilai AD menjadi 255 sehingga tidak lagi tampil dalam tabel routing Verifikasi Lab : Cek route 3.3.3.3/32 pada tabel routing Router R1 baik sebelum dan setelah filtering Konfigurasi Router R1 hostname R1 ! interface Loopback0  ip address 1.1.1.1 255.255.255.255 ! interface Serial0/0